Senin, 28 September 2009

Sulitnya Memperoleh Visa dan Transportasi


Bagi mahasiswa asal Timor Leste (TL) di Indonesia yang memilih berlibur ke negara asalnya pada libur panjang lalu, tak ada jalan mudah untuk kembali ke Indonesia. Sebabnya beragam, dari susahnya memperoleh visa re-entri hingga transportasi yang terbatas.


Kesulitan memperoleh visa terjadi karena begitu banyak penduduk TL dan warga asing di negeri itu yang hendak berkunjung ke Indonesia. “ Antrian untuk memperoleh visa di kedutaan Indonesia sangat banyak, namun kedutaan hanya melayani dari jam 09.00-15.00 itupun dengan nomor antrian dan dengan jumlah terbatas, bagi yang tidak mendapat harus menunggu hari berikutnya”, tutur Fonseca salah seorang mahasiswa TL yang baru pulang liburan.


Membludaknya jumlah permintaan visa ke Indonesia, menurutnya, juga dipengaruhi perubahan kurikulum pendidikan secara menyeluruh dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi yang juga diikuti perubahan kalender akademik nasional, di mana semua proses belajar-mengajar diliburkan mulai bulan September sampai diberlakunya kurikulum baru tersebut pada Januari mendatang. Karena itu banyak warga TL memilih berlibur keluar negeri terutama ke Indonesia. “Itulah yang menyulitkan untuk memperoleh visa”, tambah Fonseca.


Selain itu keterbatasan tranportasi juga menjadi persoalan tersendiri. Transportasi darat lintas negara yang beroperasi di negara bermata uang dollar Amerika itu hanya ada beberapa, yakni Timor Travel dan Paradise Travel. Sedangkan tranportasi udara tujuan Indonesia yang beroperasi hanya Merpati Airlines. Ragam kesulitan ini yang menghadang, sehingga mahasiswa TL yang kuliah di Indonesia banyak yang terlambat, tidak masuk sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pihak universitas di mana mereka belajar .