Sabtu, 14 Mei 2011

Estetika Gereja dari Negeri Andalusia

Berbagai patung marmer serta ornamen kerang yang menjadi ciri khas Gereja Santo Yakobus di Negeri Andalusia (sebutan lain negara Spanyol) juga menghiasi Gereja Katolik Santo Yakobus Surabaya. Gereja bergaya arsitektur neo-classic dan gothic itu berada di Komplek Puri Widya Kencana, Citra Land.


Jika dilihat dari luar, gereja itu tampak seperti kavling tanah yang membentang dengan bentuk segitiga. Bukan hanya luarnya saja yang tampak mewah, interior gereja yang diresmikan Bambang DH pada 25 Juli 2006 itu pun sangat indah.


Tatanan warna cat yang digunakan menyejukkan, warna krem dipadu kecoklatan, ditambah kombinasi lis cornice yang apik. Di beberapa bagian dinding luar gereja, tersusun rapi garis putih memanjang yang dikombinasi warna abu-abu. Gambar dari kaca-kaca patri berwarna cerah mengelilingi gereja.


Pintu utama gereja terdiri dari tiga pintu gerbang dengan bagian atas berbentuk lengkungan. Setiap gerbang terdiri dari dua pintu. Pada semua daun pintu diberi ornamen kuningan berbentuk bunga menyerupai bintang. Di masing-masing daun pintu itu, terdapat ukiran sepasang malaikat. Sedangkan bagian atas pintu, terdapat ukiran Yesus dengan mahkota duri.


Pintu gerbang mempunyai ukiran khusus empat simbol penulis injil. penulis ijil itu terdiri dari, Santo Matius, Markus, Lukas, dan Santo Yohanes. Pintu ini hanya akan dibuka tiga kali dalam satu tahun. Pada hari pesta Santo Yokobus, Paskah, dan Natal, sebagai lambang untuk mengingatkan umat agar bartobat. Di sebelah kanan dan kiri dinding gereja terpajang ukiran Jalan Salib yang terbuat dari kayu jati.



Setelah melangkah masuk, pada sisi kiri terlihat patung Santo Yakobus yang terbuat dari marmer. Patung itu tampak sangat gagah dan berwibawa, melambangkan pribadi dengan karakter yang kuat. Pada sisi kanan gerbang, terdapat bejana baptis untuk menyimpan air suci. “Rencananya, penutup bejana baptis akan dibuat dengan bentuk kerang dari marmer hijau,” kata Venmutius Sumarmo, Sekretariat Gereja Santo Yakobus.


Gereja Santo Yakobus disangga delapan pilar marmer hitam dengan kombinasi warna broken white dan urat merah berkontur lengkung. Pilar-pilar itu berjejer di sepanjang lorong Jalan Salib. Malaikat-malaikat berjaga di antara masing-masing pilar. Mereka adalah Malaikat Michael, Gabriel, Rafael, Uriel, Chamel, Jophiil, Zadkiel, dan Azrael.


Menuju altar, Anda akan berjalan di atas lantai marmer berwarna merah tua dengan border ornamen berpola versace. Marmo menuturkan, lantai itu sengaja didesain sebagai pengganti karpet. Di dinding altar, Anda dihadapkan pada lukisan keluarga Kudus yang diharapkan menjadi teladan manusia.


Di altar, sebelah kiri, berdiri patung Yesus yang terbuat dari marmer dan dihiasi mahkota 12 bintang. Kedua tangannya terangkat, melambangkan Ia mengajak dan memberkati umat-Nya. Sedangkan di altar sebelah kanan berdiri patung Bunda Maria, juga dengan mahkota 12 bintang. Ia memandang penuh belas kasih sambil memegang untaian Rosario yang tebuat dari Kristal. Yesus dan Bunda Maria bediri di depan gapura dan pilar marmer dengan pahatan yang artistik.


Mimbar sabda diletakkan di sebelah kanan panti imam, dekat patung Bunda Maria. Di dekat patung Yesus, terdapat mimbar yang biasa dipakai untuk pengumuman dan doa umat. Mimbar dan meja altar dibuat dari kayu jati tiga dimensi yang penuh dengan ukiran.
Pada sisi depan meja altar, terukir peristiwa perjamuan terakhir. Sedangkan di bagian belakang meja altar, terukir patung Santo Yakobus sebagai pelindung gereja.


Bukan hanya mimbar dan meja altar yang penuh ukiran. Di belakang meja, juga terdapat ukiran kayu yang menyerupai istana, dengan salib berada di puncaknya. Tingginya lebih dari tujuh meter. Ukiran tersebut terdiri atas enam tingkat yang menceritakan peristiwa-peristiwa istimewa tentang Yesus Kristus dengan urutan dari bawah ke atas.


Kemewahan Gereja Santo Yakobus juga terlihat dari warna keemasan yang mendominasi plafon, dinding, dan patung-patung maupun hiasan lainnya. Plafon gereja terbagi menjadi sepuluh bagian, lima di sisi kiri dan lima di sisi kanan. Juga dilengkapi ornamen berbentuk kerang.“Rencananya plafon itu akan dilukis rangkaian dua peristiwa, yaitu peristiwa gembira dan peristiwa mulia,” jelas Marmo. Bagian plafon itu baru terisi dua gambar, delapan bagian lainnya masih kosong. Sedangkan plafon di atas tabernakel (dome) berlukiskan peristiwa diangkatnya Yesus di surga, disaksikan Maria dan murid-murid kesayangannya.


Interior gereja yang diberkati Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja SJ itu, terlihat makin unik karena plafon, kursi imam, dan kursi misdinar-nya terbuat dari kerang. Penampilan plafon dengan cornice oval dan ornamen kerang itu lebih atraktif jika dilihat pada malam hari dengan sorotan lampu.


Mewahnya Gereja Santo Yakobus akan menemani Anda beribadah. Di hari Minggu, Anda bisa melakukan Misa pukul 6 pagi, 8 pagi, 10 pagi, dan pukul 6 sore. Misa Kharismatik dilaksanakan pada pukul 6 sore minggu ke-lima. Hari Sabtu Gereja Santo Yakobus melaksanakan Misa juga pukul 6 sore. Sedangkan Misa harian, bisa Anda lakukan setiap hari pukul 05.30 wib.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar