Kamis, 20 Oktober 2011

Mahasiswa Jepang Berkunjungi di Bernas Jogja

JOGJA- Tiga mahasiswa asal Jepang ditemani oleh seorang pemandu dari mahasiswa Sanata Dharma, Yoseph Pitados K, kemarin siang, Kamis (8/9) berkunjung di Harian Pagi Bernas Jogja Jalan IKIP PGRI Sonosewu Yokyakarta. Sebagai penerima Redaktur Senior, Y.B. Margantoro, Manajemen Iklan, Zubaedi, dan Sekretaris Korporat Bernas Jogja, Tedy Kartyadi.
Tiga mahasiwa itu adalah Misato Motegi, mahasiswa  Asia University semester tiga Fakultas Ekonomi Manajemen, Natsami Miwa, mahasiswa Asia University semester empat jurusan Public Relation, dan Mariko Tamai, mahasiswa Tokyo University of Foreign Study fakultas Bahasa semester tuju.
Kunjungan itu berkaitan dengan Program Pelatihan Bahasa dan Budaya Indonesia bagi orang asing di Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta selama satu bulan, sekaligus study tour yang dimulai dari 17 Agustus 2011.
Saat berkunjung mereka menggunakan bahasa Indonesia dengan fasih, sedikit terbata-bata dengan logat Jepang yang masih sangat kentara, sesekali dibantu oleh pemandu mengajukan dan menjawab pertanyaan saat observasi dan wawancara. Pada kesempatan itu, mereka diajak menulis karya tulis dengan bahasa indonesia tentang pengalaman di Jogja. Karya  itu akan dipajang dikoran tersebut.
Menurut pemandu, Yoseph Pitados di Lembaga Pelatihan Bahasa Sanata Dharma mereka mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia selama satu bulan. Pelatiah itu berupa praktek bahasa indonesia dengan berintergrasi dengan masyarakat sekitar seperti mencari makan, naik becak dan berkunjung ketempat wisata.
Di antara tiga mahasiswa, Mariko Tamai sangat fasih menggunakan bahasa indonesia. Hal itu karena di Tokyo University of Foreign Study dia mengambil spesifikasi Bahasa Indonesia.  Menurut dia, bahasa Indonesia sangat menarik untuk dipelajari karena indonesia merupakan Negara besar,multikultur, kaya suku bangsa, dan padat populasi.
Guna memperkaya laporan study tour, tempat bersejarah yang tersebar di Jogja tidak lepas dari incaran mereka. Tiga mahasiswa yang suka dengan musik gamelang ini sudah berkunjung ke Malyaboro, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton, Kota Gede, serta Taman Safari.
Tidak ketinggalan makanan dan buah-buahan menjadi incaran mereka. Natsami Miwa misalnya, dia lebih suka minum Jus apokat, nasi Gudeg, dan mangga. Menurut dia di Jepang mangga tidak semanis di Jogja. Mariko Tamai, buah semangka dan minum jahe menjadi kenikmatan sendiri. Sedangkan Misato Motegi lebih suka minum Degan.
Bagi mereka menjadi pengalaman tersendiri ketika melihat kendaraan sepeda motor lalu lalang di Jogja. Menurut mereka masyarakat Jepang mengandalkan mobil dan jalan kaki sebagai sarana trasportasi. Tidak ada sepeda motor. Kendaraan motor dinilai berbahaya bagi keselamatan. Hal ini juga yang melatarbelakangi mereka ketika menginjakan kaki di Jogja, pesan pertama dari kampus tempat mereka kuliah adalah menghindari kendaraan sepeda motor. 
Telah diterbitkan di Harian Pagi Bernas Jogja, edisi 10/9/11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar