Kamis, 20 Oktober 2011

Semangat Pelayanan Suster-Suster SSpS

 Suster-suster Abadi Roh Kudus atau Servarum Spiritus Sancti (SSpS) merupakan Kongregasi Religius Misioner yang bertujuan mengambil bagian dalam pengembangan Kerajaan Allah. Sesuai dengan visi hidup pendirinya, St. Arnoldus Janssen,  yaitu “Hiduplah Allah Tritunggal Dalam Hati Kita dan Dalam Umat Manusia.”


Dengan semangat dan kesediaan, para Suster SSpS meyerahkan hidup mereka dalam pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Hormat, cinta, belarasa dan solidaritas adalah empat nilai misi Kongregasi yang menjadi arah dan fokus pelayanan para suster Misi Abdi Roh Kudus. Dengan menghidupi nilai-nilai tersebut mereka menghayati kaul dalam komunitas dan misi agar semua memperoleh hidup berlimpah.


Kongregasi ini berdiri pada 8 Desember 1889. Berpusat di Roma, Italia dengan rumah induk di Steyl, Belanda. Dan berdiri atas cita-cita St. Arnoldus Janssen, yaitu ingin mendirikan sebuah rumah missioner. Rumah yang bisa ditempati oleh para pengembara yang berkarya menyebarkan kabar gembira keseluru dunia sejalan dengan misi Kongregasi  yaitu ingin Mewartakan Kabar Gembira Kerajaan Allah.


Keberadaan mereka menyebar di seluruh dunia. Di Benua Eropa, Afrika, Amerika, Australia dan Asia. Di Eropa misalnya berpencar di Negara Italia, Jerman, Swiss, Belanda, Spanyol, Inggris, Irlandia, Polandia, Rusia, Ukrainia, Romania, Slovakia dan Czecko.
Untuk  Afrika mereka tersebar di Negara Ghana, Etiopia, Mozambique, Togo, Beni, Botswana, Zaambia dan Afrika Selatan. Dan Benua America, menyebar di Amerika Serikat, Antaqua, Barbuda, St. Kitts, Argentina, Brasalia, Chile, Bolivia, Mexico, Cuba, dan Paraquay. Sedangkan di Australia dan Asia di Taiwan, Jepang, Korea, Filipina, India, Australia, Papua New Guinea, Timor Leste dan Indonesia.


Di Indonesia Kongregasi itu berada di Jawa, Flores Timur, Flores Barat, dan Kalimantan. Provinsi Jawa berpusat di Surabaya, meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Lombok, Pangkalpinang, Waris Papua. Surabaya dipilih sebagai tempat berkarya. Karya itu terbagi dalam berbagai bagian, bidang Kesehatan, Pendidikan, Sosio-Pastoral, Patoral Care, Eco Patoral, JPIC, Rumah Formasi, dan bidang Emergency Respon.    


Di bidang pendidikan, didirikan  SMP dan SMA Santa Agnes, Sekolah Mater Amabilis, TK-SDK St. Maria, hingga Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan St. Vincentius a Paulo. Juga mendirikan Rumah Sakit Katolik St. Vincentius a Paulo, Rumah Sakit Budi Rahayu Blitar, Rumah  Bersalin  (BKIA), Poliklinik Margi Rahayu, Rumah Bersalin (BKIA), dan Poliklinik Pantisila.


Selain itu juga didirikan rumah Sosio Pastoral yang tersebar di beberapa kota di antaranya, Rumah Khalwat Syalom, Biara St. Martha Darmaningsih, Susteran Maria Helena Sumatra, Biara Josepha Stenmanns Sumatra. Sedangkan Rumah Formasi, didirikan Novisial SSpS Batu dan Rumah Prenovis di Malang, Aspiran di Blitar.


Mereka juga berkarya melayani masyarakat yang mengalami bencana alam, yang mereka namakan Bidang pelayanan Emergency Respon. Bencana yang melanda Aceh, Nias Sumatera Selatan, Madura, Mojokerto, Banjarnegara, Bantul, dan Sleman misalnya. Mereka melayani dengan memberikan bantuan berupa material dan non materil.


Di Yogya, waktu bencana Bantul dan Sleman, mereka memberikan beberapa bantuan yang ditujukan ke 150 titik yang terkena bencana. Bantuan itu di antaranya; memberikan pelayanan kesehatan, bantuan sembako, hingga memberikan bantuan peralatan dan bahan bangunan untuk mendirikan tempat tinggal sementara bagi 250 kepala keluarga yang tersebar di Bantul dan Sleman.


Menurut Pemimpin Komunitas Roh Suci, Sr. Maria Chistina SSpS cabang Yogya, selain mendirikan SSpS, St. Arnoldus Janssen, juga mendirikan sebuah rumah missioner Serikat Sabda Allah (SVD) untuk para  Imam dan Bruder. Ada pula Suster-suster Abdi Roh Kudus  Adorasi Abadi (SSpS AP) yang dikhususkan untuk para Suster kontemplatif.


Para  Suster ini  kontemlatif pusat di Amerika. Di Indonesia mereka berdomisili di Ruteng, Flores. Kehidupan  seorang Suster Abdi Roh Kudus Adorasi Abadi berpusat pada Ekaristi yaitu memproduksi Hosti. Selain itu tugas utama seorang Abdi adalah Mendoakan seluruh umat manusia. Aktivitas itu dilakukan setiap hari secara bergantian.


Hanya dalam terang Iman, cara hidup dan pengabdian para Suster dapat dimengerti. Menurut kongregasi ini, kesetiaan kepada Allah berarti kesetiaan kepada Kongregasi dalam tugas pelayanan misi gereja melalui doa, kurban, silih dan kesaksian hidup.


Dalam pelayanan misi gereja mereka juga mengembangkan bakat dan kemampuan intelektual seperti musik, seni, teknik, dan berbagai ketrampilan yang berguna bagi tercapainya tujuan kongregasi.


Untuk seorang Abdi Roh Kudus, setiap hari harus merupakan sebuah Pentekosta baru, setiap nafas, “Datanglah Roh Kudus” setiap berbuat, “Utuslah RohMu,” dan  setiap denyutan jantung “Tuhan Yesus” utuslah Roh Kudus yang berasal dari Bapa Kami.


Ketiga Kongregasi yang didirikan oleh St. Arnoldus Janssen beserta rekan pendirinya Beata Helena Stollenwerk dan Beata Hendrina Stenmanns ini dilindungi oleh beberapa Santa antara lain, St. Scolastika, St. Hildegardis, St. Katarina dari Siena, St. Sisilia, St. Theresia kanak-kanak Yesus, dan St. Maria Mardalena yang selalu melindungi sehingga tetap berkarya hingga sekarang.

Terbit di Harian Pagi Bernas Jogja, 1/10/11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar